Hamil 3 Bulan Perut Sudah Besar
Hal-Hal yang Memengaruhi Bentuk dan Ukuran Perut Ibu Hamil
Bentuk perut ibu hamil memang berbeda-beda, ada yang perutnya tampak besar, kecil, bulat, melebar, serta ada pula yang perutnya terlihat tampak tinggi atau rendah. Bentuk dan ukuran perut ibu hamil ini bisa berbeda karena dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti:
Postur tubuh ibu hamil ternyata turut memengaruhi bentuk atau ukuran perut. Umumnya ukuran perut akan tampak terlihat lebih besar jika postur tubuh ibu hamil kurus atau tidak terlalu tinggi.
Sedangkan dari segi bentuk, perut akan lebih tampak melebar ke samping jika postur tubuh ibu hamil pendek. Sebaliknya, pada ibu hamil yang memiliki postur tubuh tinggi, perut akan terlihat lebih menonjol ke depan atau tampak lebih kecil.
Kenaikan berat badan yang berlebihan selama kehamilan dapat membuat perut ibu hamil terlihat lebih besar. Berat badan berlebih pada ibu hamil juga bisa meningkatkan risiko bayi mengalami obesitas setelah lahir.
Meski begitu, perlu diingat bahwa ukuran perut yang besar tidak selalu menandakan bahwa bayi yang ada di dalam kandungan juga berukuran besar, ya. Ada baiknya, Bumil berkonsultasi dulu dengan dokter agar tidak was-was akan kondisi ini.
Otot perut yang kuat dan kencang dapat menahan perkembangan rahim sehingga tidak tampak terlalu menonjol. Otot perut yang kuat juga membuat perut ibu hamil menjadi tinggi dan menonjol saat kehamilan sudah besar.
Sebaliknya, posisi perut akan tampak turun jika otot perut lebih kendur. Satu hal yang pasti, tinggi rendahnya posisi perut ini tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin bayi.
Ukuran perut ibu hamil umumnya akan tampak lebih besar pada kehamilan yang kedua atau seterusnya. Ini dikarenakan otot-otot perut sudah meregang dan melemah sehingga tidak dapat menahan pertumbuhan rahim seperti sebelumnya.
Perut ibu hamil yang mengandung bayi kembar tentunya akan berukuran lebih besar daripada perut ibu hamil dengan bayi tunggal. Ini karena ketika jumlah bayi di dalam kandungan lebih banyak, ukuran rahim pun akan lebih membesar guna memberi ruang bagi bayi untuk tumbuh dan berkembang.
Bentuk perut melebar bisa disebabkan oleh posisi bayi yang melintang. Jadi, bentuk perut melebar atau memanjang juga tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin bayi ya, Bumil.
Meski tidak bisa dijadikan tolak ukur yang pasti, sebagian perut ibu hamil terlihat kecil karena pengaruh dari ukuran bayi yang dikandungnya. Bumil mungkin memiliki janin dengan ukuran lebih kecil dari rata-rata apabila memiliki anggota keluarga dengan riwayat serupa sebelumnya, begitu juga sebaliknya.
Kelebihan air ketuban (polihdramnion) bisa membuat perut ibu hamil tampak lebih besar. Sebaliknya, ukuran perut yang kecil bisa menjadi tanda kekurangan air ketuban (oligohidramnion).
Hal lain yang dapat membuat perut ibu hamil terlihat kecil adalah adanya gangguan plasenta akibat preeklampsia. Namun, Bumil tak perlu khawatir karena kondisi ini bisa segera dideteksi oleh dokter jika Bumil memeriksakan kandungan secara teratur.
Sekarang, Bumil sudah tahu kan apa saja penyebab dari perbedaan ukuran perut saat hamil? Jadi, tidak perlu khawatir berlebihan ya jika bentuk atau ukuran perut Bumil berbeda dengan ibu hamil lainnya, apalagi jika usia kandungan memang masih muda atau di sekitar 1 bulan.
Biar lebih tenang menghadapi berbagai perubahan bentuk tubuh selama hamil, Bumil bisa melakukan konsultasi ke dokter dengan chat secara online mengenai perubahan apa pun yang dirasakan selama kehamilan, ya. Apalagi jika perubahan ini menimbulkan rasa tidak nyaman.
- Kenaikan berat badan normal dialami ibu hamil. Pada trimester kedua, biasanya akan terjadi lonjakan 1-2 kg setiap bulannya.
Namun, tak sedikit ibu hamil merasa keheranan karena berat janin kecil. Padahal berat badan Bunda sudah naik drastis. Bentuk perut pun sudah lumayan besar, namun janin di kandungan kurang dari berat badan standar.
Dalam hal ini, ukuran perut saat hamil memang tidak bisa dijadikan tolak ukur ukuran janin. Sebab, ada banyak alasan yang melatarbelakanginya, Bun.
mengalami berbagai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Sehingga, patokan itulah yang menyebabkan ukuran perut Bunda saat hamil tidak sama. Bisa jadi, ukuran perut cukup besar tetapi janin yang dilahirkan berukuran kecil.
Perlu Bunda tahu bahwa beberapa faktor seperti tinggi badan menjadi pemicunya, Bun. Ketika Bunda memiliki tinggi badan yang cukup tinggi dan memiliki perut yang panjang,
pun akan memiliki cukup ruang untuk tumbuh. Rahim pun akan cenderung tumbuh ke atas daripada mendorong ke luar.
Bentuk perut ibu hamil besar tapi janin kecil/ Foto: iStock
Kemudian, jika Bunda pertama kali hamil, biasanya akan cenderung memiliki benjolan perut yang lebih padat. Hal itu terjadi karena otot perut yang besar belum pernah diregangkan sebelumnya. Maka, biasanya akan tampak kencang dan ini dapat membuat Bunda terlihat lebih kecil dari yang diharapkan.
Selain itu, posisi bayi juga bisa memengaruhi besar-kecilnya perut saat hamil. Janin cukup aktif di dalam rahim. Mereka akan bergerak dan sering mengubah posisi terutama sampai akhir trimester kedua.
Selama trimester terakhir, biasanya bayi akan menyukai posisi kepala terbuka, tetapi dapat memindahkan punggung mereka dari satu sisi ke sisi lain, atau bahkan bergerak ke posisi posterior (punggung bayi terhadap punggung ibu). Sehingga, perut pun akan berubah bentuk dan ukuran tergantung pada posisi bayi berada.
"Ukuran dan bentuk perut Bunda saat hamil tidaklah menentukan ukuran bayi. Perut yang besar bisa disebabkan oleh kelebihan berat badan atau cairan amnotik. Sementara perut yang kecil sedikit bisa disebabkan lebih sedikit cairan ketuban atau dikarenakan itu merupakan kehamilan pertama," ujar Jax Bloemraad de Boer, seorang bidan dikutip dari
Lebih lanjut dituturkan Boer bahwa ukuran perut Bunda satu dengan yang lainnya saat hamil pun akan berbeda-beda, berdasarkan jenis dan ukuran tubuhnya.
Terpenting, apa pun ukuran perutnya, pastikan Bunda menjaga berat badan yang sehat, karena kelebihan berat badan ataupun kekurangan berat badan selama kehamilan dapat memengaruhi pertumbuhan bayi.
Hal terbaik ialah tidak membandingkan ukuran perut Bunda yang menonjol dengan Bunda lainnya saat kehamilan. Sebab, ukuran perut akan dipengaruhi banyak faktor seperti diulas di atas.
Semoga membantu, Bun!
Simak juga ciri hamil dilihat dari perubahan kulit dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
Hamil memang identik dengan kondisi perut yang membesar. Namun, perut besar tidak selalu menandakan hamil karena bisa disebabkan oleh penumpukan lemak. Lalu, apa ciri-ciri perbedaan perut buncit dan perut hamil? Bagaimana cara membedakannya?
Proses Perubahan Perut Ibu Hamil dari Bulan ke Bulan
Baby bump merupakan ciri utama pada kehamilan. Ibu mungkin tidak dapat berhenti untuk memegang atau mengelus perut seakan sedang menenangkan si Kecil. Baby bump ini pun akan terus membesar seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Jadi, walau usia kehamilan sama, mungkin saja perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan akan berbeda satu sama lain.
Baca juga: Flek saat Hamil 2 Bulan? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Meski begitu, tak ada salahnya untuk mengetahui perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan lebih awal. Tujuannya agar Ibu bisa memeriksakan diri dengan segera ke dokter jika tidak berkembang sesuai dengan yang seharusnya. Yuk, simak perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan pada ulasan berikut ini:
Faktanya, di bulan-bulan pertama mungkin Ibu belum terlihat sedang hamil. Sebab, ukuran janin masih sebesar beras, sehingga masih terlalu kecil untuk membuat perut menonjol. Meski sangat kecil, perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan tetap bisa terlihat saat melakukan pemindaian USG, termasuk di bulan pertama ini.
Apakah perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan sudah tampak saat usia kehamilan menginjak 2 bulan? Pada masa awal ini, janin nyatanya berkembang secara pesat lho. Panjang janin pada akhir bulan kedua bisa mencapai 12-18 cm, dengan sepertiga bagiannya adalah kepala janin. Karena ukuran janin membesar, maka rahim pun membesar menjadi seukuran lemon hingga jeruk bali. Akan tetapi, bentuk baby bump atau perut buncit masih belum begitu terlihat ya, Bu.
Memasuki usia 3 bulan, Ibu mungkin akan merasakan banyak perubahan karena janin terus berkembang dengan pesat. Di usia ini, ukuran janin mulai bertambah, yaitu sekitar 8,9 cm dengan berat sekitar 40 gram. Selain mengalami berbagai gejala kehamilan, bentuk perut hamil 3 bulan juga sudah mulai membesar. Perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan ini akan terasa karena Ibu sudah bisa mulai melihat dan merasakan benjolan kecil di bagian bawah perut.
Perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan berlanjut saat usia kehamilan memasuki 4 bulan. Di usia ini, janin sudah semakin aktif, Ibu juga mulai bisa merasakan gerakan-gerakan dari si Kecil di dalam kandungan lho. Panjang janin berkisar antara 13-16,4 cm dengan berat sekitar 140-300 gram. Selain ukuran tubuh janin yang kian membesar, pada usia kehamilan 4 bulan ini bentuk wajah janin juga akan semakin jelas.
Perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan akan semakin terlihat saat kandungan Ibu berusia 5 bulan. Di usia ini, janin telah menyerupai bayi yang siap lahir, tetapi masih dalam ukuran yang sangat kecil. Berat janin normal berkisar di antara 360-600 gram dengan panjang kurang lebih 26-30 cm.
Perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan juga berdampak pada berat badan Ibu. Biasanya saat hamil 5 bulan, berat badan Ibu mungkin akan bertambah sekitar 5-5,7 kg. Usia kehamilan ini biasanya jadi momen yang tepat bagi dokter kandungan untuk mulai memantau ukuran perut mama secara rutin. Idealnya, lingkar perut bertambah minimal 1 cm setiap minggunya.
Memasuki usia kehamilan 6 bulan, perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan akan semakin terlihat karena ukuran perut Ibu bisa bertambah dua kali lipat lho. Jika pada saat hamil 5 bulan Ibu belum bisa berinteraksi dengan si Kecil, sekarang janin mulai bergerak aktif dan bisa memberikan respons pada suara atau sentuhan. Janin biasanya memiliki berat badan kurang lebih 660 gram dengan panjang tubuh sekitar 34 cm.
Selain perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan, ada perubahan lain yang biasa Ibu rasakan, misalnya muncul pembengkakan pada wajah, tangan, atau kaki. Selain itu, Ibu mungkin saja akan sering merasakan sakit punggung karena tubuh mulai menyesuaikan diri untuk menghadapi proses persalinan.
Perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan terus berlanjut hingga memasuki usia 8 bulan. Di usia ini perkembangan janin semakin pesat. Oleh karena itu, Ibu harus terus menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Di usia kehamilan 7 bulan, biasanya berat janin sudah sekitar 900 gram hingga 1,8 kg karena lemak mulai tersimpan pada tubuhnya. Sementara itu, panjang janin di usia ini biasanya sekitar 36 cm.
Perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan akan semakin terlihat saat memasuki usia kandungan 9 bulan. Di usia ini, perut semakin membesar karena berat badan bayi biasanya mencapai 2,7 kg dengan panjang lebih dari 47,4 cm. Namun, tetap saja ukuran ini tidak sama antara satu bayi dengan bayi lainnya ya, Bu.
Sudah pasti perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan semakin membesar karena tumbuh kembang bayi di dalam kandungan kian pesat. Di usia ini, biasanya dokter akan mengukur tinggi fundus Ibu. Tinggi fundus yang normal sama dengan usia kehamilan, misalnya jika kehamilan memasuki minggu ke-36, maka ukuran fundus sekitar 36 cm. Ibu pun mulai bersiap-siap untuk melihat si Kecil terlahir ke dunia ini.
Itulah perubahan perut ibu hamil dari bulan ke bulan. Seperti yang telah disebutkan, perubahan ukuran ini hanyalah gambaran umum yang ideal, karena ukuran perut setiap ibu hamil tidaklah sama. Hal ini bergantung pada beberapa hal, seperti posisi bayi, tinggi dan berat badan ibu hamil, serta hal-hal lainnya.
Yang terpenting, pastikan Ibu rutin berkonsultasi dengan dokter kandungan sejak trimester pertama hingga persalinan tiba untuk memantau kondisi janin di dalam kandungan.
Selama kehamilan, Ibu memerlukan tambahan energi, protein dan nutrisi penting lainnya untuk mendukung kesehatan Ibu dan tumbuh kembang janin yang sehat dan optimal. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu hamil yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak janin, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin yang optimal serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode kehamilan.
Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu hamil untuk dukung imunitas dan akal cermat Si Kecil dengan DHA serta 9 Asam Amino Esensial (AAE) selama periode kehamilan. Satu gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 180 kalori, DHA 34 mg, protein 9 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama periode kehamilan. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin. Optimalkan tumbuh kembang janin dengan susu Frisian Flag PRIMAMUM!
Dalam memantau kesehatan selama masa kehamilan, Ibu perlu berkonsultasi secara rutin dengan dokter. Selain itu, manfaatkan juga fitur Kamus Kehamilan yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Fitur ini bisa membantu Ibu untuk mengetahui usia kehamilan, kondisi janin, dan tumbuh kembang si Kecil hingga persalinan. Yuk, coba fiturnya di sini.
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di sini ya!
Ukuran perut ibu sering disebut memengaruhi berat janin yang dikandungnya. Itu sebabnya, banyak ibu hamil yang bingung mengapa ukuran perutnya terlihat sangat besar meskipun berat janinnya masih rendah.
Wah, padahal untuk melihat ukuran perut ibu, kita harus membandingkan dengan usia kehamilannya ya, Bunda. Ada patokan ukuran rahim yang harus dipahami sebelum menentukan normal atau tidaknya kehamilan.
Tahukah Bunda, menurut dr.Ilham Utama Surya, SpOG bahwa pada usia kehamilan 12 minggu, rahim mulai keluar dari rongga panggul ibu. Memasuki usia 16 minggu, posisinya di antara setengah simfisis atau pusat dengan tulang kemaluan.
"Pada usia kehamilan 5 bulan tau 20 minggu, rahim besarnya sampai sepusat. Di usia lebih dari 24 minggu akan mengikuti usia kehamilan dan tinggi uterusnya,"ungkap Ilham pada HaiBunda, Selasa (10/11/2020).
Untuk lebih jelasnya, berikut 7 penyebab ibu hamil memiliki ukuran perut besar namun berat janin rendah atau kecil:
Penyebab janin kecil bisa karena air ketuban dalam kandungan. Air ketuban yang terlalu banyak (polihidramnion) bisa membuat ukuran perut ibu besar namun berat janin kecil atau rendah. Kondisi ini dipengaruhi hormon progesteron pada ibu hamil.
Kondisi luar perut
Berdasarkan kondisi perut, berikut perbedaan antara perut yang buncit dan sedang hamil.
Perut buncit terjadi karena penumpukan lemak yang bergelambir, empuk, dan bisa dicubit.
Mengutip dari Mayo Clinic, perut besar dan bergelambir disebabkan oleh tubuh yang kurang olahraga sehingga terjadi penumpukan lemak di perut.
Jika saat duduk atau berdiri perut terasa empuk dan bergelambir, itu tanda perut buncit.
Bila perut Anda besar karena hamil, kondisinya kencang, keras, dan sulit dicubit. Selain itu, Anda bisa melihat perbedaan perut buncit dan hamil saat berdiri dan duduk.
Bila saat duduk dan berdiri perut terasa keras dan kencang, tandanya Anda sedang hamil.
Terlambat menstruasi
Bila Anda mengalami perut buncit tanpa disertai terlambat menstruasi, itu bukan menjadi ciri-ciri hamil.
Pasalnya, terlambat menstruasi adalah salah satu tanda bahwa wanita sudah mengalami pembuahan.
Mengutip dari Cleveland Clinic, saat pembuahan terjadi, tubuh wanita menghasilkan hormon yang menghentikan ovulasi dan pelepasan lapisan rahim.
Tandanya, siklus menstruasi sudah berhenti dan Anda tidak akan mengalami haid sampai bayi lahir.
Akan tetapi, terlambat menstruasi juga tidak selalu sebagai tanda hamil.
Beberapa faktor yang membuat terlambat menstruasi yaitu stres, olahraga berlebihan, diet, atau ketidakseimbangan hormon.
Kondisi dalam perut
Berdasarkan kondisi dalam perut, berikut perbedaan perut yang buncit dan sedang hamil.
Perut ibu hamil berisi janin yang akan berkembang dari hari ke hari. Oleh karena itu, perut saat hamil bukanlah berisi gas atau makanan yang menumpuk.
Hal ini tampak baik setelah makan maupun sebelum makan, maka ukuran perut akan tetap stabil.
Kondisi perut yang buncit dan keras juga bisa disebabkan oleh perut kembung, bukan sebagai ciri-ciri hamil.
Mengutip dari Mayo Clinic, gas bisa menumpuk di dalam perut karena udara yang tertelan saat makan dan minum.
Gas juga bisa menumpuk bila Anda mengonsumsi makanan yang mengandung gas tinggi, seperti kol.
Kandungan gas dalam perut bisa dikeluarkan saat bersendawa, tetapi ada pula yang menumpuk lama di dalam perut.
Jadi, perut buncit yang dikarenakan gas menumpuk di dalam perut, bukan menjadi ciri-ciri hamil.
Ciri-ciri hamil selain perut yang besar
Perut buncit tidak selalu menjadi tanda hamil. Namun, orang hamil pasti perutnya lebih besar dari biasanya.
Agar Anda lebih mudah mengenalinya, berikut ciri-ciri wanita sedang hamil selain perut yang buncit.
Faktor yang Memengaruhi Ukuran Perut Ibu Hamil
Perkembangan rahim ibu hamil ini bisa diukur dengan pengukuran tinggi fundus (bagian terjauh dari pintu masuk sebuah organ) uteri (TFU). Berikut ukuran rahim ibu hamil pada umumnya sesuai dengan usia kehamilan:
Baca juga: Mitos Soal Bentuk Perut Ibu Saat Hamil
Selama TFU ibu masih normal, maka ibu tidak perlu khawatir dengan ukuran perut ibu. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan perut ibu hamil tetap kecil meski sudah memasuki 4 bulan:
Bagi ibu yang baru pertama kali hamil, perkembangan besar perut bisa berjalan lebih lambat. Hal ini karena otot-otot perut ibu masih kencang dan belum pernah melebar sebelumnya, sehingga ibu memiliki perut yang cenderung lebih kecil dibanding usia kehamilannya.
Dilansir dari Times of India, tinggi badan wanita juga memengaruhi ukuran perut ibu hamil. Wanita yang tinggi juga cenderung memiliki perut yang kecil saat hamil. Hal ini karena mereka memiliki lebih banyak ruang untuk bayi yang semakin bertumbuh dan memanjang, sehingga perut mereka tidak terlalu condong ke depan.
Ibu yang mengandung bayi kembar tentunya akan memiliki perut yang lebih besar dibanding ibu yang hamil bayi tunggal.
Posisi bayi di dalam rahim memengaruhi besar perut ibu hamil. Kadang-kadang perut ibu hamil terlihat kecil, tetapi ada saatnya perut ibu terlihat besar. Ini dikarenakan janin yang bergerak dan berubah posisi. Pergerakan bayi dan perubahan posisi bayi secara teratur biasanya meningkat pada usia kehamilan 32-34 minggu.
Jumlah cairan ketuban juga memengaruhi ukuran perut ibu hamil. Bila tubuh ibu memproduksi cairan ketuban yang banyak saat hamil, tentunya perut ibu akan menjadi lebih besar. Namun, bila cairan ketuban di dalam rahim ibu relatif sedikit, maka perut ibu akan terlihat kecil.
Baca juga: Tanda-tanda Ibu Hamil Anak Kembar
Sebaiknya lakukan rutin pemeriksaan pada dokter kandungan. Menurut National Health Service UK, cairan ketuban yang terlalu banyak menyebabkan risiko kesehatan untuk bayi. Perhatikan gejala polyhydramnios lainnya, seperti kesulitan bernapas, konstipasi, dan pembengkakan pada bagian kaki.
Rahim yang terus membesar akan mendorong usus ibu bergeser dari tempat asalnya. Bila usus terdorong ke atas dan ke belakang, perut ibu akan terlihat lebih kecil. Namun, jika usus tergeser ke sekitar sisi rahim, perut ibu hamil bisa terlihat semakin besar dan bulat.
Ibu hamil tidak perlu khawatir jika memiliki perut yang kecil, karena ukuran perut tidak selalu berarti berat badan janin kurang. Selama dokter kandungan menyatakan bayi di dalam kandungan ibu berkembang baik dan memiliki berat badan normal, maka perut yang kecil tidak jadi masalah. Namun, ibu dianjurkan untuk memeriksakan kondisi kehamilan secara rutin. Pada trimester pertama, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan panggul untuk mengetahui ukuran rahim dan USG untuk melihat ukuran janin
Baca juga: Kapan Ibu Hamil Sebaiknya Melakukan USG?
Namun, biasanya ibu baru akan melihat tonjolan perut saat usia kehamilan menginjak 12-16 minggu. Ingin tahu informasi lebih jelas mengenai kehamilan, tanyakan langsung saja di Halodoc.
Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk ibu. Melalui fitur Contact Doctor ibu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja
Halodoc, Jakarta – Salah satu perubahan fisik yang dialami oleh wanita hamil adalah perut yang membesar. Seiring bertambahnya usia kehamilan, janin akan bertumbuh dan mengalami perkembangan, sehingga membuat perut ibu semakin besar. Bagaimana kalau usia kehamilan sudah 4 bulan, tetapi perut ibu masih juga kecil? Apakah hal tersebut normal?
Tidak semua wanita hamil mengalami pertumbuhan perut yang besar seiring bertambahnya usia kehamilan. Besar janin dalam kandungan juga dipengaruhi oleh beberapa hal dan kondisi ini berbeda pada setiap kehamilan yang dijalani oleh seorang ibu. Simak pemhasannya di bawah ini!
Perubahan kulit dan rambut
Saat hamil, Anda juga mengalami berbagai perubahan pada rambut dan kulit. Berbagai perubahan ini normal terjadi pada setiap ibu hamil.
Anda mungkin akan mengalami masalah pada pertumbuhan rambut serta perubahan pada warna kulit (pigmentasi). Kulit juga bisa lebih sensitif dan terasa gatal.
Perubahan warna kulit seringnya terjadi pada bagian leher, wajah, dan bagian lain yang sering terkena sinar matahari.
Beberapa ibu hamil mungkin akan merasa kulitnya lebih cerah saat hamil, sedangkan sebagian lagi mungkin akan merasa kulitnya lebih kusam dan gelap saat hamil.
Perubahan ini biasanya berbeda-beda antar ibu hamil.
Selain itu, jika Anda mempunyai tanda lahir atau tahi lalat, ini juga akan mengalami perubahan menjadi lebih gelap saat Anda hamil.
Bentuk Perut Ibu Hamil 1 Bulan
Biasanya, bentuk perut ibu hamil 1 bulan belum terlalu berbeda dengan sebelum hamil. Bentuk perut ibu hamil baru akan terlihat membesar ketika usia kandungan mencapai sekitar 3–4 bulan. Memang, rahim Bumil sudah mulai membesar sejak usia kehamilan 1 bulan, tetapi ukuran janin di dalamnya masih terlalu kecil untuk membuat perut Bumil ikut membesar.
Kalaupun perut tampak membesar, ini umumnya terjadi karena gejala perut kembung yang kerap terjadi pada ibu hamil muda. Rasa kembung ini bisa terjadi karena meningkatnya kadar hormon progesteron dalam tubuh Bumil saat pembuahan terjadi. Jadi, bukan karena ukuran rahim dan janin yang membesar, ya.
Nah, meskipun belum banyak perubahan pada bentuk perut ibu hamil 1 bulan, keseharian Bumil saat ini bisa disertai berbagai gejala kehamilan, mulai dari telat haid, kembung, nyeri payudara, sering mual, mudah lelah, dan perubahan suasana hati.
Perkembangan Janin di Dalam Perut Saat Hamil 1 Bulan
Saat usia kehamilan 1 bulan, janin di dalam perut Bumil baru berukuran sekitar 6–7 milimeter atau sebesar sebutir beras. Meski begitu, ia berkembang dengan pesat pada masa-masa ini. Dari awalnya yang hanya berupa sel telur yang telah dibuahi, ia berkembang menjadi embrio dan organ dalamnya sudah mulai terbentuk.
Pada masa ini, janin dilindungi oleh kantung ketuban. Ia juga memperoleh nutrisi dari kantung kuning telur (yolk sac), sebelum nantinya plasenta yang memberikan nutrisi tersebut. Nanti, setelah usia kehamilan mencapai akhir bulan kedua, barulah embrio berubah menjadi janin.
Bentuk perut ibu hamil 1 bulan memang bisa saja belum terlihat berbeda dari sebelum hamil meskipun mungkin saja tampak membesar karena sebab di atas. Seiring waktu, perubahan perut Bumil karena membesarnya ukuran Si Kecil akan segera tampak, kok, jadi nantikan saja dengan gembira dan tetap jaga kesehatan, ya.
Untuk itu, Bumil bisa banget melakukan chat dengan dokter untuk menanyakan cara menghadapi gejala kehamilan, misalnya nyeri payudara dan mual muntah, atau sekadar tips hidup sehat selama hamil, lho.
Ukuran perut tampak kecil meskipun usia kehamilan sudah cukup tua sering kali terjadi pada ibu hamil. Hal ini bisa dipengaruhi oleh berbagai hal, misalnya berat badan ibu hamil atau posisi janin. Nah, merasa ukuran perut beda dari ibu hamil yang lain? Bumil bisa kok cari tahu alasannya dalam artikel ini.
Perut wanita yang baru pertama kali hamil biasanya baru mulai terlihat menonjol pada usia kehamilan 12–16 minggu. Setelah itu, ukuran lingkar perut akan bertambah sekitar 1 cm per minggu. Meski begitu, ini tidak bisa dijadikan acuan karena ukuran dan bentuk perut tiap ibu hamil dapat berbeda-beda.